Laman

Kamis, 28 Oktober 2010

Cagar Budaya Dicat Ngejreng

SURABAYA (SINDO) – Tak lama lagi beberapa bangunan cagar budaya di Kota Pahlawan bakal berganti wajah.Warna dinding yang selama ini terlihat kusam dan konvensional akan diganti dengan warna-warna kontras yang cantik.


Dengan demikian, bukan unsur klasik saja yang memancarkan estetika. Namun, juga gradasi warna-warni cat yang terlihat mencolok. Perubahan warna ini akan dilakukan Pemkot Surabaya atas bantuan PT Mataram Paint (cat Emco). Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan sejumlah arsitektur dan Heritage Surabaya.

Beberapa bangunan yang akan diubah warnanya antara lain Gedung Balai Kota di Jalan Sedap Malam, Gedung Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo, bekas Bioskop Indra di Jalan Yos Sudarso, serta pusat kelengkapan olahraga Atal Sport di Jalan Basuki Rahmat. Untuk Gedung Balai Kota, misalnya,dinding yang selama ini dominan dengan warna putih krem akan ditambah warna abuabu kehitaman (warna batu kali).


Tambahan warna ini akan digunakan untuk empat menara besar di bagian depan. Sementara warna putih krem akan dipertahankan untuk bagian dinding. Kondisi sama juga akan dilakukan untuk Gedung Balai Pemuda. Namun,bukan warna abu-abu yang akan ditambahkan,melainkan warna cokelat dengan kombinasi warna putih.Sementara untuk eks bioskop Indra,pengecatan akan dilakukan dengan dominan warna merah bata dipadu putih dan cokelat. Warna sama akan dipakai pula untuk Atal Sport.

Bedanya, yang dominan adalah warna putih dipadu warna merah bata. Pakar Arsitektur Universitas Ciputra, Andreas, menjelaskan bahwa kombinasi warna abu-abu pada Gedung Balai Kota sengaja dipilih untuk menghadirkan kesan kokoh dan berwibawa.Namun, kesan formal masih tetap melekat. “Warna putih krem yang saat ini ada memang bagus.Namun,kesan cantik tidak muncul,”tuturnya.

Warna cokelat dan merah pada Gedung Balai Pemuda,Atal Sport, dan eks Bioskop Indra untuk menghadirkan kesan cerah dan meriah. “Warna-warna itu sengaja kami pilih agar terlihat kontras. Jadi, keindahan lebih tampak,” imbuhnya. Khusus untuk Gedung Balai Kota,Andreas mengaku akan melengkapinya dengan permainan cahaya lampu. Dengan demikian, pada malam hari bisa terlihat berbeda.

Direktur Heritage 3.0 Surabaya Fredy H Istianto menuturkan, gedung cagar budaya di Surabaya memang sudah saatnya untuk dipoles. Ini karena warna dinding banyak yang mulai mengelupas dan kumuh. “Mengubah warna cat adalah salah satu upaya yang dilakukan. Jadi, Surabaya lebih punya identitas. Ini karena bangunan cagar budaya yang menarik. Tidak hanya klasik, tetapi juga bersih, indah, dan menarik,” paparnya.

Karena itu,Fredy berharap perubahan wajah bangunan cagar budaya tersebut tidak hanya pada gedung-gedung tertentu. Namun, juga pada bangunan cagar budaya lainnya. “Surabaya punya banyak bangunan peninggalan Belanda. Sayang kalau bangunan itu dibiarkan begitu saja,” tandas dosen Arsitektur Universitas Ciputra ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membenarkan alasan itu.

Bahkan, dia mengaku perubahan warna tersebut untuk menghadirkan daya tarik. “Saya ingin mencuri perhatian pengunjung kota ini dengan warna. Jadi, orang lebih tertarik lagi,” tukasnya. Risma menjelaskan, sebagai pilot project,dia memang baru memilih empat bangunan.Namun,ke depan sejumlah bangunan cagar budaya yang lain akan diberlakukan sama.

“Saya sudah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk mengomunikasikan rencana ini dengan para pemilik bangunan. Dengan demikian, program ini bisa diterapkan,” tegasnya. Sementara itu, Direktur PT Mataram Paint Fredy Pangki menuturkan, cat untuk sejumlah bangunan tersebut akan dipilihkan jenis cat berkualitas tinggi. Ini dilakukan agar warna tidak cepat kusam. “Pokoknya akan kami pilih yang terbaik agar perawatannya mudah,”ucapnya. (ihya’ ulumuddin) 

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar